Selasa, 02 Desember 2014

Anak Muda Ignorant

Pasar Seni ITB 2014
Seperti anak muda Bandung coret kebanyakan, saat ada berita bahwa Pasar Seni ITB akan diadakan lagi, saya ikut senang luar biasa. Pasalnya, terakhir saya menikmati Pasar Seni ITB adalah 12 tahun lalu. Datang ke Pasar Seni bukan cuma hangout buat saya, tapi juga nostalgia.

Acaranya ramai sekali, sudahlah saya rasanya nggak perlu menulis betapa kreatif dan keren panitianya dalam mempersiapkan acara sebesar ini. Oh ya, Pasar Seni ITB ini disebut-sebut sebagai acara yang lingkupnya Asia Tenggara, lho.


Bersama dengan dua sahabat saya, Lid dan Sid, saya menerobos banyak kerumunan orang. Sampai akhirnya menyerah dan memutuskan untuk pulang. Bayangkan aja, hampir nggak ada spot kosong untuk berjalan. Penuh sesak dengan pengunjung, hu hah!


Yang paling menyedihkan buat saya, ya pengunjung yang nggak tertib. Segala hal diterabas demi mendapatkan ruang jalan yang lowong. Akhirnya, banyak properti acara yang rusak. Panitia yang melihat 'ketidaksopanan' pengunjung sudah berusaha mencegah dengan menempatkan petugas keamanan, namun ternyata pengunjungnya lebih galak dari petugasnya :(

Saya sendiri nggak paham sama perilaku pengunjung yang ignorant. Acara bagus begini sudah dibuat gratis dan terbuka untuk umum, kok malah sewenang-wenang merusak kampus orang?



Menurut saya, anak muda harusnya sudah mulai berpikir komunal. Bukan komunis, ya. Segala sumber daya yang ada sebagai milik semua, milik masyarakat. Bukan cuma menaati aturan karena menghindari hukuman, tapi menyadari kenapa aturan dibuat dan manfaatnya.

Bayangkan kalau semua orang sadar trotoar digunakan untuk pejalan kaki, rumput dipelihara untuk penghijauan, pohon dirawat untuk paru-paru kota. Dimanapun kamu tinggal, jadi indah kan? :)